Alasan mengapa kita harus menghafal Al-Quran diantaranya sebagai berikut:
1. Al-Quran adalah manhalul hayah (pedoman hidup) bagi seluruh manusia.
2. Al-Quran adalah ruh bagi orang-orang yang beriman.
3. Al-Quran sebagai Ad-Dzikra (peringatan)
4.Al-Quran sumber pengetahuan alam
5. Menjaga ke-mutawatir-an Al-Quran
6. Al-Quran mengangkat kualitas umat
7. Menjaga kelestarian sunnah-sunnah Rasulullah saw
8. Menjauhkan mukmin dari aktivitas laghwu (tak berguna)
9. Melestarikan budaya salafus shalih.
{sumber: Al-Falah Edisi Januari 2011 (Kiat Sukses Menjadi Hafizh Quran Daiyah, Abdul Aziz Abdul Rauf, Asy Syaamil, 2000)}
Kisahku Menghafal Al-Quran
Kisahku dimulai saat aku menimba ilmu bahasa Jepang di Universitas Negeri Surabaya. Ketika itu kalau tidak salah aku baru menginjak semester tiga. Allah Swt mempertemukanku dengan seorang wanita yang bernama Chanifah El-Yusy. Pertemuanku dengannya dimulai dari sebuah pertengkaran kecil. Pada saat itu tema sejurusanku yang bernama Paulina menaruh hati pada seorang cowok dari jurusan bahasa Jerman yang juga teman sejurusan Yusy (nama panggilan). Pagi itu, ketika aku dan Paulina saat naik tangga akan menuju ke lantai dua karena sebentar lagi kuliah dimulai. Tiba-tiba dari arah belakang Yusy berteriak seraya menarik tas seorang cowok yang disukai Paulina, wahyudi namanya."Lin, ini wahyudi..." teriak Yusy seraya tersenyum lebar. Dalam sekejap suasana pun berubah, Paulina mematung dan tak berucap sepatah kata pun. Mukanya memerah menunjukkan aura malu yang begitu terasa. Dengan sigap, kutarik tangan Paulina dan mengajaknya berlari ke lantai dua.
Dari kejadia itulah aku mengenal sosok Yusy.
Tips Menghafal Al Quran
Posted by syauqiy under Tahfidz
dari milis assunnah :
Memperbaiki tujuan dan bersungguh-sungguh menghafal Al-Quran hanya karena Allah
Subhanahu wa Ta`ala serta untuk mendapatkan syurga dan keridhaan-Nya. Tidak ada
pahala bagi siapa saja yang membaca Al-Quran dan menghafalnya karena tujuan
keduniaan, karena riya atau sumah (ingin didengar orang), dan perbuatan seperti
ini jelas menjerumuskan pelakunya kepada dosa.
- Dorongan dari diri sendiri, bukan karena terpaksa.Ini adalah asas bagi setiap orang yang berusaha untukmenghafal Al-Quran. Sesungguhnya siapa yang mencarikelezatan dan kebahagiaan ketika membaca Al-Quran maka diaakan mendapatkannya.
- Membenarkan ucapan dan bacaan.Hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan mendengarkandari orang yang baik bacaan Al-Qurannya atau dari orangyang hafal Al-Quran. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sendiri mengambil/belajar Al-Quran dari Jibrilalaihis salam secara lisan. Setahun sekali pada bulanRamadhan secara rutin Jibril alaihis salam menemui beliauuntuk murajaah hafalan beliau. Pada tahun Rasulullahshallallahualaihi wa sallam diwafatkan, Jibril menemuibeliau sampai dua kali. Para shahabat radliallahu anhumjuga belajar Al-Quran dari Rasulullah shallallahualaihi wasallam secara lisan demikian pula generasi-generasiterbaik setelah mereka. Pada masa sekarang dapat dibantudengan mendengarkan kaset-kaset murattal yang dibaca olehqari yang baik dan bagus bacaannya. Wajib bagi penghafalAl-Quran untuk tidak menyandarkan kepada dirinya sendiridalam hal bacaan Al-Quran dan tajwidnya.
- Membuat target hafalan setiap hari.Misalnya menargetkan sepuluh ayat setiap hari atau satuhalaman, satu hizb, seperempat hizb atau bisaditambah/dikurangi dari target tersebut sesuai dengankemampuan. Yang jelas target yang telah ditetapkan sebisamungkin untuk dipenuhi.
- Membaguskan hafalan.Tidak boleh beralih hafalan sebelum mendapat hafalan yangsempurna. Hal ini dimaksudkan untuk memantapkan hafalan dihati. Dan yang demikian dapat dibantu denganmempraktekkannya dalam setiap kesibukan sepanjang siangdan malam.
- Menghafal dengan satu mushaf.Hal ini dikarenakan manusia dapat menghafal dengan melihatsebagaimana bisa menghafal dengan mendengar.Dengan membaca/melihat akan terbekas dalam hatibentuk-bentuk ayat dan tempat-tempatnya dalam mushaf.Bila orang yang menghafal Al-Quran itu merubah/menggantimushaf yang biasa ia menghafal dengannya maka hafalannyapun akan berbeda-beda pula dan ini akan mempersulitdirinya.
- Memahami adalah salah satu jalan untuk menghafal.Di antara hal-hal yang paling besar/dominan yang dapatmembantu untuk menghafal Al-Quran adalah dengan memahamiayat-ayat yang dihafalkan dan juga mengenal segi-segiketerkaitan antara ayat yang satu dengan ayat yanglainnya.Oleh sebab itu seharusnyalah bagi penghafal Al-Quran untukmembaca tafsir dari ayat-ayat yang dihafalnya, untukmendapatkan keterangan tentang kata-kata yang asing atauuntuk mengetahui sebab turunnya ayat atau memahami maknayang sulit atau untuk mengenal hukum yang khusus.Ada beberapa kitab tafsir yang ringkas yang dapat ditelaaholeh pemula seperti kitab Zubdatut Tafsir oleh Asy-SyaikhMuhammad Sulaiman Al-Asyqar.Setelah memiliki kemampuan yang cukup, untuk meluaskanpemahaman dapat menelaah kitab-kitab tafsir yang berisipenjelasan yang panjang seperti Tafsir Ibnu Katsier,Tafsir Ath-Thabari, Tafsir As-Sadi dan Adhwaaul Bayaanoleh Asy-Syanqithi.wajib pula menghadirkan hatinya padasaat membaca Al-Quran.
- Tidak pindah ke surat lain sebelum hafal benar suratyang sedang dihafalkan.Setelah sempurna satu surat dihafalkan, tidak sepantasnyaberpindah ke surat lain kecuali setelah benar-benarsempurna hafalannya dan telah kokoh dalam dada.
- Selalu memperdengarkan hafalan (disimak oleh oranglain).Orang yang menghafal Al-Quran tidak sepantasnyamenyandarkan hafalannya kepada dirinya sendiri. Tetapiwajib atasnya untuk memperdengarkan kepada seorang hafidzatau mencocokkannya dengan mushaf. Hal ini dimaksudkanuntuk mengingatkan kesalahan dalam ucapan, atau syakalataupun lupa.Banyak sekali orang yang menghafal dengan hanya bersandarpada dirinya sendiri, sehingga terkadang ada yangsalah/keliru dalam hafalannya tetapi tidak ada yangmemperingatkan kesalahan tersebut.
- Selalu menjaga hafalan dengan murajaah.Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam :Jagalah benar-benar Al-Quran ini, demi Yang jiwaku beradadi Tangan-Nya, Al-Quran lebih cepat terlepas daripada ontayang terikat dari ikatannya.Maka seorang yang menghafal Al-Quran bila membiarkanhafalannya sebentar saja niscaya ia akan terlupakan. Olehkarena itu hendak hafalan Al-Quran terus diulang setiapharinya. Bila ternyata hafalan yang ada hilang dalam dadatidak sepantasnya mengatakan: Aku lupa ayat (surat) iniatau ayat (surat) itu. Akan tetapi hendaklah mengatakan:Aku dilupakan, karena Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam telah bersabda: (..arab..)
- Bersungguh-sungguh dan memperhatikan ayat yang serupa.Khususnya yang serupa/hampir serupa dalam lafadz, makawajib untuk memperhatikannya agar dapat hafal dengan baikdan tidak tercampur dengan surat lain.
- Mencatat ayat-ayat yang dibaca/dihafal.Ada baiknya penghafal Al-Quran menulis ayat-ayat yangsedang dibaca/dihafalkannya, sehingga hafalannya tidakhanya di dada dan di lisan tetapi ia juga dapatmenuliskannya dalam bentuk tulisan.Berapa banyak penghafal Al-Quran yang dijumpai, merekaterkadang hafal satu atau beberapa surat dari Al-Qurantetapi giliran diminta untuk menuliskan hafalan tersebutmereka tidak bisa atau banyak kesalahan dalampenulisannya.
- Memperhatikan usia yang baik untuk menghafal.Usia yang baik untuk menghafal kira-kira dari umur 5 tahunsampai 25 tahun. Wallahu alam dalam batasan usia tersebut.Namun yang jelas menghafal di usia muda adalah lebih mudahdan lebih baik daripada menghafal di usia tua.Pepatah mengatakan: Menghafal di waktu kecil sepertimengukir di atas batu, menghafal di waktu tua sepertimengukir di atas air.
HAL-HAL YANG DAPAT MENGHALANGI HAFALAN
Setelah kita mengetahui beberapa kaidah dasar untuk
menghafal Al-Quran maka sudah sepantasnya bagi kita untuk
mengetahui beberapa hal yang menghalangi dan menyulitkan
hafalan agar kita dapat waspada dari penghalang-penghalang
tersebut.
Di antaranya:
- Banyaknya dosa dan maksiat.Sesungguhnya dosa dan maksiat akan melupakan hambaterhadap Al-Quran dan terhadap dirinya sendiri. Hatinyaakan buta dari dzikrullah.
- Tidak adanya upaya untuk menjaga hafalan danmengulangnya secara terus-menerus. Tidak maumemperdengarkan (meminta orang lain untuk menyimak) dariapa-apa yang dihafal dari Al-Quran kepada orang lain.
- Perhatian yang berlebihan terhadap urusan dunia yangmenjadikan hatinya tergantung dengannya dan selanjutnyatidak mampu untuk menghafal dengan mudah.
- Berambisi menghafal ayat-ayat yang banyak dalam waktuyang singkat dan pindah ke hafalan lain sebelum kokohnyahafalan yang lama.Kita mohon pada Allah Subhanahu wa Ta`ala semoga Diamengkaruniakan dan memudahkan kita untuk menghafalkitab-Nya, mengamalkannya serta dapat membacanya di tengahmalam dan di tepi siang. Wallahu alam bishawwab.
(Ummu Abdillah & Ummu Maryam, dinukil dari kutaib: Kaifa
Tataatstsar bil Quran wa Kaifa Tahfadzuhu? oleh Abi